Tuesday, April 24, 2018

Perbedaan Sablon DTG Dengan Sablon Manual



Ketika anda hendak memulai bisnis cetak kaos, hal yang perlu anda pikirkan adalah metode apa yang akan anda gunakan. Sekarang ini banyak sekali metode / teknik sablon yang berkembang dan memiliki karakteristik masing-masing.

Diantara banyaknya metode sablon kaos, sablon kaos manual dan sablon kaos dengan printer DTG adalah metode sablon yang sering dipakai dan menjadi favorit beberapa pelaku usaha.

Nah, kali ini kita akan membahas apa saja perbedaan dari kedua metode sablon tersebut dan hasil sablon dari kedua metode tersebut. 


Sablon Manual
Teknik sablon kaos manual adalah teknik yang paling masyhur dalam dunia percetakan maupun penyablonan. Selain peralatannya yang sederhana dan terjangkau, kualitas dari sablon kaos manual memang belum tertandingi.

Caranya dengan menarik lapisan tinta di atas layar/screen sehingga menghasilkan desain yang diinginkan. Sebuah layar/screen khusus dibuat untuk tiap desain. Artinya, harus ada banyak pesanan untuk setiap desain agar mendapatkan keuntungan.

Sablon kaos manual memiliki 12 jenis tinta yang berbeda dengan kisaran harga 40ribu sampai 150ribu rupiah. Sablon manual tidak hanya irit biaya saat mencetak dalam jumlah banyak tetapi juga fleksibel dan lebih murah jika kamu mencetak dengan warna yang sama.

Lama pengerjaannya bergantung kapasitas meja, ketersediaan alat dan sdm yang disediakan. Misalkan meja yang tersedia berkapasitas 12 pcs, maka lama pengerjaan sablon kaos manual untuk satu sampai 12 pcs tidak berbeda jauh. Pengerjaan 13 pcs sampai 24 pcs pun tidak berbeda jauh, begitu seterusnya.


Berdasarkan jenis gambarnya, ada dua jenis desain yang diaplikasikan pada sablon kaos manual. Blok warna dan Separasi (bergradasi). Desain blok warna adalah desain kaos yang tidak memiliki gradasi, sehingga proses pengerjaannya dicetak naik per warna, penuh tanpa gradasi.

Sedangkan desain kaos separasi adalah desain kaos dengan unsur gradasi, pencetakannya pun berbasis raster. Gambaran secara sederhananya, bisa dibilang sablon raster disetting dengan bidang gambar per dot atau titik warna yang ukurannya berbeda-beda, sehingga menghasilkan efek bergradasi.

Ketajaman sablon model blok bergantung pada kualitas afdruk, cara penyablonan dan tinta yang digunakan.


Sedangkan ketajaman kualitas sablon raster bergantung pada ketajaman gambar sebelumnya, settingan film, teknik serta tinta yang digunakan.

Terakhir, sablon manual membutuhkan kemampuan khusus agar dapat menghasilkan produk yang bagus, serta modal awal yang besar hanya untuk mencetak satu desain dikarenakan ada biaya dan juga proses yang memakan cukup waktu untuk mencetak layar/screen.


Sablon DTG
Direct to Garment atau biasa disebut sablon DTG pada dasarnya langsung menggunakan sebuah digital printer untuk menyablon secara langsung ke kain. Dengan pencetakan DTG, printer langsung menerapkan tinta ke kaos dengan teknologi inkjet.

Sablon DTG menawarkan pilihan warna yang luas dengan desain yang mudah disesuaikan. Metode ini sangat cocok untuk mencetak kaos dalam jumlah sedikit. Selain itu, sablon DTG tidak ada biaya set-up cost layar seperti sablon manual.

Namun DTG tidak efektif untuk jumlah pemesanan yang banyak, dikarenakan harga yang relative lebih tinggi dan juga waktu pekerjaan lebih lama dari sablon manual.

Berbeda dengan sablon kaos manual yang memiliki 12 jenis tinta dengan teknik sablon yang berbeda-beda, sablon kaos DTG hanya memiliki satu jenis tinta. Tinta yang digunakan adalah tinta tekstil yang diproduksi secara khusus agar responsif dengan sistem DTG.



Tinta tekstil untuk mesin DTG diracik dengan keenceran yang tinggi agar tidak mudah ‘mampet’ di bagian head. Faktor yang mempengaruhi proses produksi untuk kaos dengan teknik DTG adalah sebagai berikut:

  • Ukuran gambar.
  • Warna kain (gelap atau terang).
  • Tinta yang digunakan.
  • Kerapatan desain.
  • Lama proses treatment.
  • Kualitas mesin.
  • Kapasitas listrik yang tersedia.
  • Pada teknik DTG, jumlah warna pada desain tidak mempengaruhi proses produksi. Hal ini dikarenakan sistem pencetakannya yang menggunakan sistem CMYKWW per dot, sehingga bisa mencetak dengan warna apapun, hingga ketajaman sampai 70 dpi.

Teknik sablon DTG tidak membutuhkan skill operator yang rumit. Cukup mencontoh tutorial petunjuk dan cara pemakaian, biasanya operator mesin DTG sudah mulai mahir di produksi kaos ke 10 dan seterusnya. Hanya dengan melakukan treatment, framing, klik, klik dan klik, kaos DTG pun bisa diproduksi.


Nah itu tadi ulasan mengenai perbedaan sablon DTG dengan sablon manual. Pastikan bahwa teknik sablon yang anda pakai sesuai dengan kebutuhan usaha anda.

Jika anda memiliki modal lebih ada baiknya jika anda menggunakan kedua metode sablon diatas, agar anda dapat menerima cetak dengan jumlah sedikit maupun banyak. Dan tentu saja, anda dapat meraup keuntungan lebih dari usaha cetak kaos anda. Semoga bermanfaat :)




*Untuk info tentang mesin digital bisa menghubungi kami via WA:087851691057 dan email:bengkel.print@yahoo.com